Jumat, 24 Mei 2013

Teaching

Last two years I had an interview with the school where I belong now and one of the interviewer asked me, "Why do you want to be a teacher?" 
Shortly, I answered, "Teaching is my passion." Honestly, I was not sure with my answer. However, I had strong motivation at that time to pass through whatever happened. The school year commenced and I doubted whether I could carry on all these activities in the first semester or not. As the result, I surely failed and suddenly gave up and wanted to retire from this job. My friend reminded me about something dealing with the professional working matters and supported me not to retreat myself at the middle of school year. It was just a process which took a long time and what I needed to do was just reflecting on things previously happened. 
So, I am still here now with my professionalism as a teacher, improving myself and building up new characters. I just believe that everything takes time and the person needs a chance, then it's called a process. 



22/5/2013

EY 1 Venus

For the period of 2012/ 2013 school year, I was with EY 1 Venus. I love this class much. Things happened with all happiness, sadness, cries or even more in this class. At first, it's kinda hard thing to do with the students since my partner and I didn't get to know all our students' characters. We were struggling to handle some students who firstly got familiar with schooling matters. Cries happened to one or two students while teaching activity was being carried on. After school, it was such a tiring thing and we needed more supplement to consume in order to keep our body healthy. We really considered that they were just 4 years old students who started to learn their emotion. Finally, several months with the classroom agreement we could handle all the students. 
Actually, they are all great students with different characters and interest. They respect and apply the classroom agreement even though they sometimes need reminders. Everyday we draw different stories to share and don't know what will happen tomorrow or the next day. We're just waiting. 

Well, I just realize every year I will have new students with new characters. So, my previous students (EY 1 Thinkerbell) were so different with my students right now. Certainly, my students right now will be different with my future students. What I can do is enjoying my time and letting all things happen.. 


22/5/2013

Sabtu, 04 Mei 2013

Aku Belajar

Diyakini bahwa setiap manusia memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda. Tidak hanya itu, setiap individu katanya unik karena memiliki kemampuan yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Aku percaya itu. Di sinilah aku belajar mengenai karakter dan sifat manusia, belajar untuk menemukan kemampuanku yang sesungguhnya dan belajar tentang nilai hidup, cara bersosialisasi dan memperlakukan orang lain. Sudah bertahun-tahun dari sejak bayi hingga hari ini, jatuh bangun, gagal berhasil, malu berani, dll. semua sudah dialami guna menemukan kedewasaan diri. Namun, ternyata sangat membingungkan...apalagi mengenai pribadi. Perasaan, emosi, pikiran, logika....sedangkan aku menggunakan, 50% logika, 20% pikiran , 10% perasaan dan 10% emosi sehingga membuatku sangat cuek. Sedangkan dulu, aku menggunakan kebalikannya sehingga penyakit perasaan sering menghinggapiku, gampang menangis karena sesuatu, gampang marah dan jengkel, gampang putus asa, takut, dll. Aku menikmati aku yang sekarang karena sangat membawa suasana hati yang tenang. Walaupun masih ada beberapa yang kubawa, seperti ketika melakukan satu kesalahan saja, maka aku tidak bisa lagi berkonsentrasi ke hal lain. Hal ini dikarenakan aku merasa sangat bersalah sekali dan merugikan orang lain. 
Ketika berteman, semua hal dari kita muncul dan kita pun bisa menilai setiap individu berkaitan dengan karakter, sifat, tingkah laku, dsb. 
Ketika dalam hal pekerjaan, semua bertambah-tambah rumit. Banyak hal yang jelek dan bagus bermunculan dari setiap individu, bahkan juga diriku. 
Ketika dalam berkeluarga, lain halnya lagi.
Maka, tetaplah menjadi diriku tanpa peduli kata orang. Perkataan yang bagus dan positif ditanggapi dengan hal dan perubahan diri yang lebih baik sedang yang negatif tak perlu didengar tapi dibuang jauh-jauh agar tidak mengganggu perasaan dan hidup. Melakoni hari dengan seadanya dan selalu berterima kasih pada - Nya. 
  

Fakta Hidup atau Perumpamaan?

Dua orang pekerja berada dalam satu kantor. Jam kerja mereka hingga pukul 17.00 setiap hari Senin-Jumat. Si pekerja pertama datang tepat waktu, begitu juga pekerja kedua. Kedua pekerja ini adalah pekerja keras. Pekerja pertama bekerja dan berusaha menyelesaikannya tepat waktu. Ia pun pulang tepat waktu saat jam pulang. Pekerja kedua pun hampir sama berusaha menyelesaikan pekerjaannya, namun ia membutuhkan lebih banyak waktu di banding pekerja pertama sehingga ia pun tidak bisa pulang tepat waktu dan lebih dari jam 5 sore tiap harinya. Kemudian, suatu ketika bos pun berkata kepada si pekerja kedua, "Kamu lebih rajin dari pada si pekerja pertama. Baiknya aku akan menggajimu dua kali lipat."
Pekerja pertama menggunakan efektivitas dan efisiensi kerja, namun tidak dianggap rajin. Tetapi pekerja kedua yang bekerja lebih lama dinyatakan rajin.

Lagi, ada beberapa orang mahasiswa dengan karakter yang berbeda. Mereka mengikuti perkuliahan bersama-sama. Seorang dosen berceramah untuk memberi perkuliahan. Dua orang diantara mahasiswa tersebut selalu rajin mengomentari dan bertanya pada si dosen. Sedangkan, dua orang lagi hanya duduk mendengarkan dengan diam tanpa sekali pun bertanya atau berkomentar. Nah, si dosen akhirnya berpendapat bahwa dua orang ini yang selalu bertanya ini adalah mahasiswa-mahasiswa pintar dan dua lagi tidak sepintar mereka. Tes akhir semester pun di mulai. Si dosen mengoreksi lembar jawaban mahasiswanya. Dua mahasiswa yang tidak pernah bertanya menjawab dan mendapat nilai jauh lebih baik daripada dua mahasiswa yang sering bertanya di kelas. 
Sebenarnya setiap orang memang memiliki kemampuan yang berbeda. Ada orang yang jago dalam hal komunikasi lancar dan berani berbicara di depan umum dan ada orang yang memang mempunyai kelemahan dalam berkomunikasi, tidaklah menguasai diri ketika berbicara di depan umum. Untuk itu, perlulah mahasiswa yang diam diyakinkan bahwa mereka punya keberanian dan tidak menjadi soal salah dan benar ketika berbicara.

Sebuah yayasan memperkerjakan beberapa karyawan. Mereka memiliki hak yang sama kepada si yayasan. Peraturan yayasan mengenai jam pulang adalah pukul 14.00. Tetapi para karyawan pulang lebih dari jam yang ditentukan boleh pulang. Setiap hari, karyawan-karyawan tersebut akan melotot dan mencibir salah satu karyawan yang pulang tepat waktu. 
Setiap orang mempunyai urusan yang berbeda-beda, tidak hanya dalam soal pekerjaan. Pulang tepat waktu akan memberi keleluasaan bagi diri untuk beristirahat dan akhirnya bisa menyeimbangkan dengan kesehatan diri.

    

    

Alun-Alun Kidul

Siapa yang belum pernah ke Alkid? Pastinya seseorang yang baru berada di Jogja, hal yang pertama yang dikunjungi saat malam hari adalah Alkid. Oleh sebab itu, semua sudah pernah ke sini tentu saja.
Tempat nongkrong yang sangat digemari karena menawarkan banyak kegiatan yang bisa dinikmati setiap kalangan, seperti bersepeda ria, naik andong warna-warni, tutup mata melewati dua pohon beringin simbolik cinta karena kalau bisa melewati pohon itu maka cintanya pun akan abadi, dll. Banyak mitos mengenai dua pohon beringin tersebut. Alkid adalah tempat istimewa bagi banyak orang, begitupun aku. Aku sudah beberapa kali ke Alkid. Awal semester 1 sewaktu di Jogja, aku pergi bersama kakak, teman-teman kampus, teman main yang lain, teman dagadu dan lainnya, dan ketika aku selesai pendadaran. Jadi, beberapa hari setelah pendadaran, aku pergi bersama teman untuk nongkrong bersama, tertawa bersama, mencoba sepeda ria dan akhirnya pulang dengan perasaan bahagia.
Untuk para anak luar kota Jogja, yang belum pernah ke sini, ayooo... jangan lewatkan Alkid karena tempat ini sangat berarti dan memukau.








 

Selamat berakhir pekan di Alkid...(malam Mingguan asyik di tempat ini).

Cilapop

Salah satu temanku berasal dari Cilacap dan mengajakku untuk main ke tempatnya supaya tambah tahu tentang daerah Jawa Tengah. Aku dan teman berangkat dari Jogja dengan menggunakan bus Efisiensi seharga Rp 40.000,- per orang. Kalau tidak salah ingat, itu adalah perjalananku di bulan April 2011, setelah menyelesaikan semua urusan skripsi dan saatnya untuk liburan "Paskah". Aku menikmati setiap liburanku. Sampai di Cilacap, temanku membawaku berkeliling ke kotanya yang kecil dan berdekatan dengan laut. Daerah ini terkenal dengan kilang minyak pertamina sebagai pusatnya. Hal pertama yang kami lakukan adalah mengunjungi Pantai Penyu yang bersebrangan dengan Nusa Kambangan. Oh iya, kalian pasti tahu Nusa Kambangan...sebagai tempat buangan para tahanan. Namun, sebenarnya pulau ini sangat bagus. 

Pantai Penyu

Nusa Kambangan berada di seberang




Saat siang, kami singgah ke rumah makan sekitar pantai. Aku mencoba ketupat opor dan aku sangat terkejut karena rasa makanan di Cilacap lebih terasa di lidah dibanding Jogja. Apakah itu mungkin karena aku baru di Cilacap atau apa, yang pasti itu yang aku rasa.  

Selesai makan, kami melanjutkan perjalanan kembali ke pantai. Tetapi bukan karena kami ingin ke pantai lagi, melainkan ke Benteng Pendem. Benteng ini peninggalan masa jajahan Belanda yang terletak di depan pas Pantai Penyu. Tampak dari depan, benteng terasa seram. Dalam hati sebenarnya merasa takut, tetapi karena penasaran ku masuki saja. Aku liat sekitar jarang ada pengunjung, hanya ada beberapa. Sedangkan petugas di benteng ini pun cuma beberapa tukang bersih-bersih saja. HTM nya RP 2.000,- saja. Kami masuk menyusuri setiap lorong benteng ini. Sayang sekali, benteng ini sebenarnya masih bagus, namun tidak difungsikan menjadi wisata yang menarik. Bagian benteng ini, kami juga menemukan ruang lorong menyerupai penjara yang lebarnya hanya cukup untuk beberapa orang. Sewaktu mengunjungi penjara ini, aku merinding seperti terbawa suasana. Kami hanya sebentar melewati penjara ini karena takut. 
  





Penjara yang menyeramkan

Kilang Minyak



Di hari kedua, temanku mengajakku dengan bersepeda menyusuri jalanan yang sepi menuju pantai yang sejalur dengan Pantai Penyu, tetapi beda tempat. Pantai ini sepi dan jarang pengunjung, kami merasa leluasa dan memiliki pantai ini. Sangat lama berada di pantai ini sebelum akhirnya kembali pulang ke rumah. Saat siang hari, teman mengajakku menikmati siomay kuah dan goreng, soto enak langganannya sewaktu SMA, dan mendem duren. Sayang, aku tak bisa memamerkan fotonya karena berada datanya belum ku ambil dari temanku. hahaha....

Menyenangkan....walau jalan-jalan sederhana tapi sangat berarti bagiku. Terimakasih temanku sudah mengajakku mengenal Cilacap. Aku kembali kedua kalinya ke Cilacap saat kakak teman menikah. 




Sudut Kecil Wates

Lama saat kuliah di Jogja, aku sempat tinggal di daerah Wates (Kulon Progo) untuk menyusun skripsi. Ehm...bukan itu alasan sebenarnya. Karena menjaga rumah kakak lah, aku tinggal di sana. Selang beberapa waktu setelah tinggal di Wates, aku mengundang dua sahabat ku untuk menginap dan mengelilingi kota Wates yang kecil ini. Sahabatku menyambut dengan antusias dan kami pun bertemu di rumah kecil kakakku. Kota Wates memiliki beberapa tempat wisata, antaranya Pantai Glagah, Waduk Sermo, dll. Waktu yang singkat membuat aku hanya bisa mengantar mereka mengunjungi Waduk Sermo, berjalan-jalan sekitar alun-alun Kota Wates, menikmati soto gobyos dekat alun-alun dan akringan pertigaan lampu merah tugu pahlawan Kota Wates. Ketika kami mengunjungi Waduk Sermo, mata kami tak henti-hentinya melihat keajaiban manusia yang bisa membuat waduk ini. Sangatlah luas dan dikelilingi pohon-pohon tinggi dan bunga-bungaan, waduk ini menjadi menyerupai telaga. Dari Kota Wates menuju ke Waduk Sermo sangatlah mudah karena sudah ada palang yang jelas sekali mengarah ke waduk ini. Kami pun begitu, hanya mengikuti palang jalan dan bertanya satu kali saja dan langsung menemukan si waduk.

Nongkrong dan berfoto ria di Alun-alun Wates







Menikmati suasana di Waduk Sermo












Ya...semoga kami bisa berlibur lain waktu bersama lagi...