Selasa, 08 Januari 2013

Mampir di Jogja 2013

Sebelum perjalanan wisata ke Dieng, aku sempat mampir sejenak di Jogja. Jogja adalah rumah kedua, kota kenangan dengan teman-teman dan kota di mana aku menuntut pendidikan S1 ku. Jogja selalu ada di hati. Ini dia cerita-cerita selama di Jogja...
1 Januari 2013--hunting Candi Abang bersama teman-teman lama kuliah dan tak perlu waktu lama untuk menemukan si candi...
Candi ini berada di daerah Jogotirto, banyak orang Jogja kurang tau dengan keberadaan Candi Abang. Menurut persepsiku Candi ini disebut Candi Abang karena candi ini masih belum tampak ujud atau rupanya dan masih berupa gundukan tanah. Seperti bayi yang baru lahir kita sebut bayi abang, begitu pun dengan candi ini yang belum terlahir sempurna. Jadi, kita menyebutnya Candi Abang.




 Pemandangan sekitar candi. Ada tebing yang hampir tertutupi dengan tumbuhan. Tempat ini sangat indah seperti jendela dunia di mana kita duduk sambil memandang jauh ke depan untuk menikmati bentangan pemandangan alam yang ada di hadapan mata.


4 Januari 2013--Curug Sidoarjo
Berada di Mboro (Kulon Progo). Curug ini sangat tersembunyi dan belum terjamah oleh banyak orang. Di sekitar curug ada beberapa kera yang berlompatan di atas pohon. 













 Setelah dari Curug, kami menyempatkan untuk singgah ke Goa Maria Jati Ningsih. Tempat yang selalu ku kunjungi ketika berada di Jogja. Kalau tidak goa ini, kemungkinan adalah Ganjuran. Selalu sempatkan waktu untuk dekat dengan Tuhan walau tidak setiap harinya.

5 Januari 2013--Es Krim "Tip Top"
Banyak variasi es krim yang engga bikin enek di sini. Tip top merupakan tempat kedua yang akan selalu ku kunjungi sebagai tempat favorit. Es krim yang baru ku cicip adalah tutty fruty, chocolate sundae dan tip top. Aku menemukan tempat ini baru tahun lalu. Jadi, setelah tak berada di Jogja. 
Tip Top sudah berdiri sejak 1938.
Chocolate Sundae dan Tip Top




Selamat menikmati liburan di mana pun kalian berada. Jangan lah merasa bersedih ketika liburan. Ciptakan situasi yang bahagia dan selalu ingat kepada Tuhan karena Ia akan membantu kita setiap saat. 



My Solo Trip

Akhirnya hobi travelling ku terpenuhi. Dengan uang sedikit hasil tabungan, perjalanan wisata ke Dieng pun di lakoni dengan penuh kegembiraan.

Yey...thanks God...one by one my dreams come true...
My special and private notes in pictures. You can see all here.

Hari 1 (2 Januari 2013)

Hari Rabu pagi yang cerah pukul 06.30, aku berangkat menggunakan transportasi umum dari Jogja menuju kawasan wisata Dieng. Ternyata perjalananku menempuh waktu sekitar 7 jam. Sampai di sana sekitar pukul 12.30. Aku mencari homestay terlebih dahulu. Aku memilih homestay ini karena berada di persimpangan jalan di mana aku dengan mudah bisa mendapatkan transportasi umum untuk kembali pulang ke Jogja.
 Dieng Plateau Homestay



Setelah meletakkan barang-barang di homestay, aku melanjutkan perjalanan awal ke Kompleks Candi Arjuna karena hari masih siang walau gerimis. Ternyata tempat wisata hanya satu jalur dan rute nya lumayan dekat tetapi gempor juga sih kalo jalan kaki sendiri. Transport yang ada untuk memutari kompleks wisata hanya ojek. Untuk daerah Banjarnegara bisa menggunakan bis.
Perjalanan menuju Kompleks Candi Dieng
Candi Dieng terdiri dari Kompleks Candi Arjuna, Candi Gatotkaca, Candi Bima dan Candi Dwarawati. Namun untuk Candi Dwarawati berada di arah yang berlawanan dengan candi-candi yang lain. 
Kompleks Candi Arjuna
Kompleks ini terdiri dari Candi Arjuna (tidak berdiri sendiri tetapi di sebelahnya adalah Candi Srikandi, dll.), Candi Gatotkaca, Candi Bima berada tak jauh dari kedua candi, namun berada di satu rute.

Area sekitar Candi




Candi Gatotkaca


Museum Kailasa Dieng
Museum ini berada satu kompleks dengan Candi Arjuna dan Candi Gatotkaca.


Keseluruhan bangunan museum dari depan





















Candi Bima sedang dalam pemugaran.



Kawah Sikidang
Melanjutkan perjalanan ke kawah Sikidang ada dua cara dari kompleks candi, bisa dengan jalan tetapi agak jauh atau dengan ojek. Jadi, ketika menuju Kawah Sikidang sebenarnya kita mengambil rute memutari kawasan wisata dan kita melewati Candi Bima.




Hari 2 (3 Januari 2013)
Sikunir
Puncak Sikunir berada di ketinggian 800 meter. Aku berangkat dari homestay pukul 03.30. Yang harus di ingat-ingat adalah cuaca yang cerah untuk melihat golden sunrise. Aku diantar oleh bapak penjaga homestay dan beliau sudah menyiapkan semua untuk saya, dari sweater, teh hangat di botol minum dan senter. Beliau mengantar aku hingga puncak Sikunir dan mengambil foto-fotoku. Ini dia hasil foto-fotoku yang sangat sayang karena cuaca yang mendung membuat si golden sunrise bersembunyi di balik awan dan pegunungan.




Gunung Sindhoro

Telaga Cebong
Telaga Cebong berada di bawah Puncak Sikunir. Jadi, ketika sampai di daerah Sikunir, si bapak penjaga homestay memarkir motor di daerah telaga ini. Dan kami melajutkan dengan mendaki Puncak Sikunir.

Bisa memutari telaga dengan perahu ini, namun ada tambahan biaya lagi.



Walau tak mendapat golden sunrise, ketika turun bukit dan kembali ke homestay, e...aku mendapat rainbow yang cukup indah dipandang mata.


Telaga Warna
Telaga Warna adalah tempat terkenal di kawasan wisata Dieng. Namun saat berada di sana, aku merasa agak kecewa karena yang ada dalam pikiranku dengan apa yang disebut telaga warna adalah telaga yang memiliki banyak warna. Tetapi sampai di sana yang aku lihat hanya telaga dengan warna hijau muda dan hijau tua. Seorang guide menjelaskan bahwa air di telaga ini akan memunculkan variasi warna (berwarna-warni) karena pantulan sinar matahari dan ketika bukan musim penghujan. Di samping telaga ini, dalam foto air yang berwarna coklat adalah Telaga Pengilon. Telaga Pengilon adalah telaga dengan air yang sangat jernih sehingga kita bisa melihat bayangan kita dalam telaga tersebut. Namun sayang, musim penghujan ini yang membuatku tak beruntung sehingga tidak melihat keindahan yang lebih dari kedua telaga ini. Tapi aku tetap menikmatinya.







Sekitar Telaga Warna pun terdapat Pesanggrahan Dewi Cundo Manik. Aku tak terlalu mengerti sejarahnya. Selain itu, ada juga batu tulis dan goa-goa (Semar, Sumur, Pengantin, Jaran). Goa-goa ini tak boleh dimasuki, hanya boleh dimasuki ketika ingin meminta sesuatu dan itu ditemani oleh juru kuncinya.
Pesanggrahan (makam) Dewi Cundo Manik

Batu Tulis Sumpah Palapa

Goa Semar


Goa Jaran

Goa Pengantin
Goa Sumur

Selain itu, di kompleks telaga juga terdapat Dieng Plateau Theater. Theater ini memutarkan film dokumenter mengenai meletusnya kawah-kawah Dieng.


Sekilas mengenai perincian biaya yang akan dihabiskan selama berlibur ke Dieng. Liburan ke Dieng tak membutuhkan biaya banyak. Aku, solo traveler, hanya menghabiskan sebesar Rp 362.500,-. Anggarannya seperti di bawah ini.
1. Transportation: Jombor-Magelang = Rp 8.000,- Magelang- terminal Wonosobo= Rp 12.000,- terminal Wonosobo-perempatan arah Wisata Dieng= Rp 2.000,- perempatan wisata Dieng-Kawasan wisata Dieng= Rp 8.000,- Jadi, untuk bolak-balik mengeluarkan biaya total sebesar= Rp 60.000,-
Adapun travel car yang melayani Jogja-terminal Wonosobo atau pun sebaliknya dengan biaya satu arah sebesar= Rp 40.000,- ( ini dia agen tersebut= Rahayu dengan no telepon (0274) 561322--Jogja dan (0286) 321217--Wonosobo.
2. Penginapan (homestay)
Ada banyak penginapan di sana, kalian bisa memilih sendiri sesuai dengan selera kalian. Aku memilih Dieng Plateau Homestay karena aku sudah malas untuk berputar-putar dan homestay ini berada di persimpangan jalan sehingga mudah bagiku untuk kembali pulang dengan transportasi umum. Aku mengambil kamar yang ada kamar mandi dalam, hot water, TV dengan harga Rp 150.000,- (bagi yang pintar menawar, mungkin kalian bisa mendapat harga di bawah itu)
3. Makan
Biaya makan, makan siang di hari 1 dengan menu: nasi goreng jamur Rp 12.000,- dan peyek kacang Rp 2.500,- total Rp 14.500,- Waktu malam karena aku ketiduran hingga larut malam pukul 23.00 baru terbangun, akhirnya aku memutuskan untuk tidak makan karena ketakutan untuk keluar kamar sendiri. Untung aku membawa camilan yang cukup.
Hari 2: sarapan pagi dengan nasi, sayur dan pindang Rp 10.000,- siangnya soto santan ayam Rp 7.000, jadi Rp 17.000,-
Untuk total makan= Rp 31.500,-
4. Tiket kawasan wisata Dieng
Tiket Kompleks Candi-museum dan Kawah Sikidang= Rp 10.000,-
Karcis nonton di Museum Kailasa Rp 5.000,-
Ojek dari Museum ke Kawah Sikidang dan kembali ke homestay Rp 20.000,-
Membayar jasa ojek ke Sikunir Rp 50.000, jasa guide Rp 10.000, tiket masuk dan parkir Rp 5.000 (total Rp 65.000,-)
Tiket masuk Telaga Warna, Pengilon, Goa-Goa= Rp 7.000,-
Jasa guide lepas Rp 10.000,-
Tiket nonton Dieng Theater Rp 4.000,-
Total= Rp 121.000,- 

TOTAL KESELURUHAN DARI NO 1-4= Rp 362.500,- (selalu siapkan dana cadangan sewaktu-waktu untuk pengeluaran tak terduga di tempat wisata---apalagi Dieng belum ada ATM)
 Setiap perjalanan memiliki hikmah, anugrah dan hal-hal positif yang bisa di ambil...
 dan jangan lupa untuk selalu menabung dan ketika kita berada di tempat wisata selalu jagalah etika kita dan lingkungan...
salam ber-travel ria...