Salah satu temanku berasal dari Cilacap dan mengajakku untuk main ke tempatnya supaya tambah tahu tentang daerah Jawa Tengah. Aku dan teman berangkat dari Jogja dengan menggunakan bus Efisiensi seharga Rp 40.000,- per orang. Kalau tidak salah ingat, itu adalah perjalananku di bulan April 2011, setelah menyelesaikan semua urusan skripsi dan saatnya untuk liburan "Paskah". Aku menikmati setiap liburanku. Sampai di Cilacap, temanku membawaku berkeliling ke kotanya yang kecil dan berdekatan dengan laut. Daerah ini terkenal dengan kilang minyak pertamina sebagai pusatnya. Hal pertama yang kami lakukan adalah mengunjungi Pantai Penyu yang bersebrangan dengan Nusa Kambangan. Oh iya, kalian pasti tahu Nusa Kambangan...sebagai tempat buangan para tahanan. Namun, sebenarnya pulau ini sangat bagus.
Pantai Penyu
Nusa Kambangan berada di seberang
Saat siang, kami singgah ke rumah makan sekitar pantai. Aku mencoba ketupat opor dan aku sangat terkejut karena rasa makanan di Cilacap lebih terasa di lidah dibanding Jogja. Apakah itu mungkin karena aku baru di Cilacap atau apa, yang pasti itu yang aku rasa.
Selesai makan, kami melanjutkan perjalanan kembali ke pantai. Tetapi bukan karena kami ingin ke pantai lagi, melainkan ke Benteng Pendem. Benteng ini peninggalan masa jajahan Belanda yang terletak di depan pas Pantai Penyu. Tampak dari depan, benteng terasa seram. Dalam hati sebenarnya merasa takut, tetapi karena penasaran ku masuki saja. Aku liat sekitar jarang ada pengunjung, hanya ada beberapa. Sedangkan petugas di benteng ini pun cuma beberapa tukang bersih-bersih saja. HTM nya RP 2.000,- saja. Kami masuk menyusuri setiap lorong benteng ini. Sayang sekali, benteng ini sebenarnya masih bagus, namun tidak difungsikan menjadi wisata yang menarik. Bagian benteng ini, kami juga menemukan ruang lorong menyerupai penjara yang lebarnya hanya cukup untuk beberapa orang. Sewaktu mengunjungi penjara ini, aku merinding seperti terbawa suasana. Kami hanya sebentar melewati penjara ini karena takut.
Penjara yang menyeramkan
Kilang Minyak
Di hari kedua, temanku mengajakku dengan bersepeda menyusuri jalanan yang sepi menuju pantai yang sejalur dengan Pantai Penyu, tetapi beda tempat. Pantai ini sepi dan jarang pengunjung, kami merasa leluasa dan memiliki pantai ini. Sangat lama berada di pantai ini sebelum akhirnya kembali pulang ke rumah. Saat siang hari, teman mengajakku menikmati siomay kuah dan goreng, soto enak langganannya sewaktu SMA, dan mendem duren. Sayang, aku tak bisa memamerkan fotonya karena berada datanya belum ku ambil dari temanku. hahaha....
Menyenangkan....walau jalan-jalan sederhana tapi sangat berarti bagiku. Terimakasih temanku sudah mengajakku mengenal Cilacap. Aku kembali kedua kalinya ke Cilacap saat kakak teman menikah.